SELAMAT MENIKMATI SEMUA POSTINGAN YANG ADA :))

Rabu, 28 Oktober 2009

Kelas Amfibi

Hewan amfibi (kelas amphibian) merupakan hewan tetrapoda (berkaki empat), terdiri atas 3900 speses. Penyebaran amfibi pertama adalah pada periode karboniverus dan dikenal sebagai tahun amfibi. Hingga saat ini terdapat tiga kelompok amfibi, yaitu Ordo Anura (contohnya katak dan kodok), Ordo Urodella/Caudata (contohnya, salamander), dan Ordo Apoda/Gymnophiona
(contohnya, salamander cacing).

Salamander termasuk hewan karnivor, makanannya berupa invertebrata kecil, seperti serangga, siput, keong kecil, maupun cacing. Fertilisasi salamander dilakukan secara internal. Umumnya jantan menghasilkan sel sperma yang mengandung spermatofor yang nantinya akan di tampung oleh hewan betina di dalam kloaka. Kloaka salamander merupakan muara dari saluran urine, genital, dan pencernaan (urogenital). Setelah sel telur betina dibuahi, sel sperma akan dientuk telur. Telur tersebut diletakkan di air atau di darat.

Katak (misalnya Rana sp) dan kodok (misalnya Bufo sp). Merupakan jenis amfibi tak berekor. Kepala kedua hewan tersebut bergabung dengan anggota badan belakang yang terspesialisasi untuk melompat. Katak mempunyai kulit yang halus dan kaki yang panjang, hidup di dekat perairan tawar, sedangkan kodok bertubuh gemuk, kulit kasar berbinntil, dan hidup di tempat berlumpur. Amfibi berasal dari bahasa Latin, amphibian=dua kehidupan, maksudnya kelompok hewan tersebut dapat hidup di darat dan di air. Kebanyakan amfibi ke air hanya untuk melangsungkan reproduksi. Fertilisasi secara eksternal, sel sperma membuahi sel telur di luar tubuh amfibi betina. Umumnya telur dilindungi oleh selubung agar-agar dan bercangkang. Pada saat menetas dihasilkan kecebong yang melangsungkan kehidupan di air.

Kecebong merupakan larpa akuatik berinsang dan akan bermetamorfosis menjadi dewasa. Hewan dewasa keluar dari perairan dan bernafas dengan paru-paru. Selain di air, beberapa jenis amfibi mampu bereproduksi di darat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar